Apa bahayanya jika keseringan menahan kencing
Hasrat untuk membuang air seni terkadang diabaikan oleh orang ketika mereka tidak mungkin ke toilet. Misalnya akibat lalu lintas yang macet atau mungkin toilet yang kurang higienis. Karena alasan itulah seseorang terpaksa menahan kencing. Sebenarnya, bahayakah menahan kencing bagi kesehatan?
Dr Harrina Erlianti Rahardjoo, SpU, PhD, staf Departemen Urologi FKUI/RSCM kepada Detikcom mengatakan bahwa menahan air kencing bisa menyebabkan infeksi saluran kemih jika sering dilakukan. Pada kaum hawa, terlalu sering menahan kencing bisa menyebabkan anyang-anyangan, sakit, dan air kencing berubah menjadi berwarna merah karena terjadinya infeksi.
Sementara itu dr. Sudung O.Pardede, Sp.A(K) kepada Kompas.com menyebutkan bahwa sekali dua kali menahan masih biasa. Namun, jika ditahan terlalu sering, air yang seharusnya keluar dan air dari atas yang selalu masuk, maka air yang terdapat di kandung kemih akan naik ke atas kembali menuju ginjal. Ini berbahaya karena urine sebenarnya mengandung bakteri.
Jika urine yang mengandung kuman itu masuk ke ginjal, timbullah infeksi. Bahkan, hal ini juga bisa menyebabkan gagal ginjal.
Selain itu, seperti dipaparkan oleh situs HaloSehat, saat menahan kencing, secara otomatis urine akan tertahan di kandung kemih. Jika tampungan urine melebihi kapasitas (maksimal 600 ml), bisa mengakibatkan aliran balik urine ke ginjal. Ini sangat berbahaya karena urine mengandung bakteri, sehingga bisa menyebabkan infeksi pada ginjal. Kebiasaan buruk ini juga dapat menyebabkan cystitis (infeksi kandung kemih) dan uretritis (infeksi saluran kencing).
Salah satu penyakit yang disebabkan karena terlalu sering menahan kencing adalah terbentuknya batu ginjal. Urine memiliki kandungan garam dan sisa mineral lain yang apabila tidak segera dibuang dan ditahan maka bisa mengendap dan menggumpal di dalam ginjal.
Bayangkan jika hal ini sering terjadi dalam jangka waktu yang lama. Apabila batu ginjal yang mengendap ini tak segera dioperasi untuk dikeluarkan maka dapat berlanjut menyebabkan adanya luka pada dinding ginjal sehingga menimbulkan infeksi pada ginjal.
Majalah wanita Femina menyarankan agar kita selalu mengusahakan untuk tidak menahan pipis. Bila merasa khawatir dengan kondisi air yang kotor, bawalah tisu basah yang mengandung antiseptik untuk membasuh vagina. Namun, perlu diingat bahwa pemakaian tisu basah ini tidak boleh digunakan terlalu sering karena dapat mematikan kuman baik yang berada di saluran kemih.
Sebenarnya, berapa frekuensi kencing normal manusia per hari? Menurut Bladder and Bowel Foundation, rata-rata frekuensi kencing normal bagi orang yang minum 2 liter air per hari adalah sekitar 7 kali dalam 24 jam.
Kurang maupun lebih dari itu, misalnya sekitar 6-8 kali kencing dalam sehari masih termasuk dalam batas yang wajar. Satu hal yang perlu diingat, frekuensi kencing yang berbeda, misalnya antara 4-10 kali per hari, juga belum tentu menunjukkan bahwa seseorang memiliki kondisi medis yang perlu diperhatikan.
Hal ini karena ada banyak faktor yang bisa memengaruhi kebiasaan buang air kecil seseorang, yang umumnya dipengaruhi pola hidup orang tersebut.
Mantap gan (y) VB on dayatmbojo.blogspot.com
ReplyDelete