5 kesalahan yang tak disadari saat menyikat gigi
Vikka Style, Sesuatu yang rutin dilakukan setiap hari nampaknya menjadi hal yang sepele jika kita tidak memerhatikan cara yang benar. Menyikat gigi, misalnya, sudah dilakukan setiap hari minimal dua kali sejak zaman masih kecil.
Kegiatan yang rata-rata berlangsung selama 2 menit pada pagi dalam malam hari ini nampaknya mudah dilakukan. Namun, banyak orang yang menyikat gigi asal-asalan saja sehingga melupakan bagian-bagian kecil yang sebenarnya juga penting dalam merawat gigi.
Situs Women's Health memaparkan lima kesalahan yang sering dilakukan orang ketika menyikat gigi sebagai berikut:
1. Tidak membersihkan gigi menggunakan benang
Sebagian besar orang Indonesia tidak membersihkan gigi menggunakan benang gigi (floss). Padahal, menurut para ahli, benang gigi sangat bermanfaat untuk membersihkan ruang di antara gigi-gigi yang tidak bisa dijangkau oleh bulu sikat gigi.
June Harewood, seorang dokter gigi sekaligus asisten profesor di Columbia University Medical Center, mengatakan,"Banyak orang yang enggan membersihkan gigi menggunakan benang gigi. Namun ada lebih banyak bukti yang mendukung keuntungan melakukan flossing dan menyikat bersama-sama, daripada hanya menyikat gigi saja."
"Perpaduan antara menyikat gigi dan flossing akan menurunkan risiko radang gusi yang membuat gusi menjadi iritasi, kemerahan dan bengkak," kata Harewood.
Selain itu, seperti dipaparkan oleh WebMD, benang gigi bisa mengangkat 40 persen bakteri yang menempel atau karang gigi. Karang gigi inilah yang menciptakan zat asam yang bisa melukai gusi dan membuat gusi sakit.
2. Menggunakan jenis sikat gigi yang salah
Orang sering merasa tidak puas jika bulu sikat yang digunakan terasa terlalu lembut. Bulu sikat yang kaku dan kasar terasa lebih mantap untuk membersihkan gigi. Padahal hal ini memberikan dampak yang buruk bagi gigi.
"Dokter gigi sering merekomendasikan untuk menggunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut. Tujuannya untuk menghindari kerusakan lapisan enamel dan gusi," kata Harewood.
Wall Strees Journal mengingatkan bahwa sebenarnya pasta gigi sudah mempunyai sifat abrasif, mengikis lapisan gigi bagian atas sehingga penggunaan sikat yang kaku akan merusak gigi dan gusi. Sekitar 20 persen gigi dan gusi orang Amerika Serikat rusak karena penggunaan sikat gigi yang terlalu kasar.
3. Menggunakan teknik menyikat gigi yang salah
Hasil penelitian para ilmuwan di University of California mengungkapkan bahwa sekitar 70 persen orang di dunia tidak tahu cara menyikat gigi dengan benar. Sebagian besar orang menganggap menyikat gigi dengan keras dan cepat lebih efektif membersihkan gigi.
Padahal, fakta membuktikan bahwa menyikat gigi dengan cara itu bisa merusak gigi dan gusi. Cara yang lebih tepat adalah menyikat gigi dipertahankan pada sudut 45 derajat, dan ketika menggosok gigi jangan melakukannya dengan cepat. Jangan pula melakukan tekanan yang berlebihan pada gusi.
Gerakan menyikat gigi harus dilakukan merata, pada gusi hingga tepi gigi. Penting untuk menyikat gigi pada kedua rahang, baik sisi luar maupun sisi dalam. Perhatian pula bagian dalam gigi.
4. Tidak menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride
Lupakan berbagai macam aroma dan manfaat pasta gigi yang konon bisa memutihkan gigi dengan cepat. Harus diingat bahwa yang lebih penting adalah adanya zat fluoride dalam pasta gigi dan cairan kumur.
Dr. Paul Vankevich, asisten profesor di Tufts School of Dental Medicine kepada LiveScience mengatakan,"Pasta gigi yang dipasarkan mengandung banyak zat yang masing-masing ditambahkan dengan tujuan tertentu. Penambahan fluoride bertujuan untuk memperkuat gigi secara kimiawi sehingga gigi bisa lebih tahan terhadap zat asam yang bisa membuat gigi keropos."
5. Menyikat pada waktu yang salah
Menyikat gigi seharusnya bukanlah rutinitas pada pagi dan malam hari. Juga bukan kegiatan yang wajib dilakukan usai makan.
Situs Colgate.com yang mengutip penelitian dari Mayo Clinic menyebutkan bahwa jika Anda mengonsumsi sesuatu yang asam, hindari untuk menyikat gigi 30 menit setelah makan.
Makanan yang mengandung asam sitrat, seperti jeruk, jeruk bali, dan lemon, akan melemahkan enamel gigi. Menyikat gigi terlalu awal setelah makan akan merusak enamel gigi.
Kegiatan yang rata-rata berlangsung selama 2 menit pada pagi dalam malam hari ini nampaknya mudah dilakukan. Namun, banyak orang yang menyikat gigi asal-asalan saja sehingga melupakan bagian-bagian kecil yang sebenarnya juga penting dalam merawat gigi.
Situs Women's Health memaparkan lima kesalahan yang sering dilakukan orang ketika menyikat gigi sebagai berikut:
1. Tidak membersihkan gigi menggunakan benang
Sebagian besar orang Indonesia tidak membersihkan gigi menggunakan benang gigi (floss). Padahal, menurut para ahli, benang gigi sangat bermanfaat untuk membersihkan ruang di antara gigi-gigi yang tidak bisa dijangkau oleh bulu sikat gigi.
June Harewood, seorang dokter gigi sekaligus asisten profesor di Columbia University Medical Center, mengatakan,"Banyak orang yang enggan membersihkan gigi menggunakan benang gigi. Namun ada lebih banyak bukti yang mendukung keuntungan melakukan flossing dan menyikat bersama-sama, daripada hanya menyikat gigi saja."
"Perpaduan antara menyikat gigi dan flossing akan menurunkan risiko radang gusi yang membuat gusi menjadi iritasi, kemerahan dan bengkak," kata Harewood.
Selain itu, seperti dipaparkan oleh WebMD, benang gigi bisa mengangkat 40 persen bakteri yang menempel atau karang gigi. Karang gigi inilah yang menciptakan zat asam yang bisa melukai gusi dan membuat gusi sakit.
2. Menggunakan jenis sikat gigi yang salah
Orang sering merasa tidak puas jika bulu sikat yang digunakan terasa terlalu lembut. Bulu sikat yang kaku dan kasar terasa lebih mantap untuk membersihkan gigi. Padahal hal ini memberikan dampak yang buruk bagi gigi.
"Dokter gigi sering merekomendasikan untuk menggunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut. Tujuannya untuk menghindari kerusakan lapisan enamel dan gusi," kata Harewood.
Wall Strees Journal mengingatkan bahwa sebenarnya pasta gigi sudah mempunyai sifat abrasif, mengikis lapisan gigi bagian atas sehingga penggunaan sikat yang kaku akan merusak gigi dan gusi. Sekitar 20 persen gigi dan gusi orang Amerika Serikat rusak karena penggunaan sikat gigi yang terlalu kasar.
3. Menggunakan teknik menyikat gigi yang salah
Hasil penelitian para ilmuwan di University of California mengungkapkan bahwa sekitar 70 persen orang di dunia tidak tahu cara menyikat gigi dengan benar. Sebagian besar orang menganggap menyikat gigi dengan keras dan cepat lebih efektif membersihkan gigi.
Padahal, fakta membuktikan bahwa menyikat gigi dengan cara itu bisa merusak gigi dan gusi. Cara yang lebih tepat adalah menyikat gigi dipertahankan pada sudut 45 derajat, dan ketika menggosok gigi jangan melakukannya dengan cepat. Jangan pula melakukan tekanan yang berlebihan pada gusi.
Gerakan menyikat gigi harus dilakukan merata, pada gusi hingga tepi gigi. Penting untuk menyikat gigi pada kedua rahang, baik sisi luar maupun sisi dalam. Perhatian pula bagian dalam gigi.
4. Tidak menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride
Lupakan berbagai macam aroma dan manfaat pasta gigi yang konon bisa memutihkan gigi dengan cepat. Harus diingat bahwa yang lebih penting adalah adanya zat fluoride dalam pasta gigi dan cairan kumur.
Dr. Paul Vankevich, asisten profesor di Tufts School of Dental Medicine kepada LiveScience mengatakan,"Pasta gigi yang dipasarkan mengandung banyak zat yang masing-masing ditambahkan dengan tujuan tertentu. Penambahan fluoride bertujuan untuk memperkuat gigi secara kimiawi sehingga gigi bisa lebih tahan terhadap zat asam yang bisa membuat gigi keropos."
5. Menyikat pada waktu yang salah
Menyikat gigi seharusnya bukanlah rutinitas pada pagi dan malam hari. Juga bukan kegiatan yang wajib dilakukan usai makan.
Situs Colgate.com yang mengutip penelitian dari Mayo Clinic menyebutkan bahwa jika Anda mengonsumsi sesuatu yang asam, hindari untuk menyikat gigi 30 menit setelah makan.
Makanan yang mengandung asam sitrat, seperti jeruk, jeruk bali, dan lemon, akan melemahkan enamel gigi. Menyikat gigi terlalu awal setelah makan akan merusak enamel gigi.
Comments
Post a Comment
Silakan berkomentar sesuai dengan topik. Jangan menyisipkan link pada komentar dan jangan sampai komentar Anda masuk komentar SPAM.
Jangan salahkan Saya bila komentar Anda dihapus !