Google Translate kini bisa terjemahkan 103 bahasa di dunia
Vikka Style, Google Translate kini telah memiliki kemampuan menerjemahkan 103 bahasa asing. Selain itu, Google juga mengklaim angka 103 bahasa asing ini menandai bahwa layanan mereka telah menguasai 99 persen populasi daring.
Melihat ke belakang, ide Google Translate pertama kali dicanangkan pada tahun 2004, disaat Sergey Brin, salah satu pendiri Google frustrasi dengan sebuah program penerjemah setelah program tersebut menerjemahkan surel berbahasa Korea seperti yang sempat diberitakan TechCrunch, Kamis (18/2/2016).
TechTimes menuliskan (18/2), awalnya Google Translate menggunakan sistem penerjemahan berbasis pembelajaran mesin untuk mengubah teks antara bahasa Inggris , Mandarin, Arab, dan Rusia.
Namun Google gagal mencapai kesuksesan, hingga akhirnya saat ini Google Translate menggunakan kombinasi mesin pembelajaran dan perbaikan bahasa dari relawan. Dengan begitu, hasil terjemahan Google Translate kini menjadi lebih mudah untuk dipahami dan tidak kacau lagi.
Angka mengungkapkan bahwa lebih dari 3 juta orang telah memberikan sumbangsih sekitar 200 juta terjemahan ke basis data (database) Google Translate.
Sebelumnya, Google Translate juga menambahkan bahasa Aurebesh yang sering digunakan dalam serial film Star Wars. Jadi jika penggemar atau penonton film tersebut penasaran dengan bahasa atau penulisan yang muncul di film tersebut, mereka dapat menerjemahkannya ke bahasa yang mereka pahami, seperti dilansir Liputan 6 (26/11/2015).
Ke-13 bahasa baru yang ditambahkan adalah Amharic (yang diucapkan di Ethiopia), Korsika, Frisian (Belanda dan Jerman), Kyrgyz, Hawaiian, Kurdi, Luxembourg, Samoa, Scots Gaelic, Shona (Zimbabwe), Sindhi (Pakistan dan India), Pashto (Afghanistan dan Pakistan), dan Xhosa (Afrika Selatan).
Melihat ke belakang, ide Google Translate pertama kali dicanangkan pada tahun 2004, disaat Sergey Brin, salah satu pendiri Google frustrasi dengan sebuah program penerjemah setelah program tersebut menerjemahkan surel berbahasa Korea seperti yang sempat diberitakan TechCrunch, Kamis (18/2/2016).
TechTimes menuliskan (18/2), awalnya Google Translate menggunakan sistem penerjemahan berbasis pembelajaran mesin untuk mengubah teks antara bahasa Inggris , Mandarin, Arab, dan Rusia.
Namun Google gagal mencapai kesuksesan, hingga akhirnya saat ini Google Translate menggunakan kombinasi mesin pembelajaran dan perbaikan bahasa dari relawan. Dengan begitu, hasil terjemahan Google Translate kini menjadi lebih mudah untuk dipahami dan tidak kacau lagi.
Angka mengungkapkan bahwa lebih dari 3 juta orang telah memberikan sumbangsih sekitar 200 juta terjemahan ke basis data (database) Google Translate.
Sebelumnya, Google Translate juga menambahkan bahasa Aurebesh yang sering digunakan dalam serial film Star Wars. Jadi jika penggemar atau penonton film tersebut penasaran dengan bahasa atau penulisan yang muncul di film tersebut, mereka dapat menerjemahkannya ke bahasa yang mereka pahami, seperti dilansir Liputan 6 (26/11/2015).
Ke-13 bahasa baru yang ditambahkan adalah Amharic (yang diucapkan di Ethiopia), Korsika, Frisian (Belanda dan Jerman), Kyrgyz, Hawaiian, Kurdi, Luxembourg, Samoa, Scots Gaelic, Shona (Zimbabwe), Sindhi (Pakistan dan India), Pashto (Afghanistan dan Pakistan), dan Xhosa (Afrika Selatan).
Comments
Post a Comment
Silakan berkomentar sesuai dengan topik. Jangan menyisipkan link pada komentar dan jangan sampai komentar Anda masuk komentar SPAM.
Jangan salahkan Saya bila komentar Anda dihapus !