Langkah jitu mengurangi sampah kemasan plastik
Vikka Style, Nyaris setiap hari kita membuang plastik bekas kemasan. Dari mulai plastik kemasan makanan, minuman, bungkus barang dan lain-lain dibuang ke tempat sampah setiap hari.
Plastik memang telah menjadi komponen penting dalam kehidupan modern manusia. Peranan plastik telah menggantikan daun, kertas, logam karena kelebihan yang dimiliki plastik seperti sifatnya yang ringan sekaligus kuat, tahan terhadap korosi, transparan dan mudah diwarnai.
Namun di balik semua sifat baiknya, ternyata plastik juga menimbulkan masalah yang pelik. Jumlah sampah plastik dari tahun ke tahun selalu meningkat.
Menurut data statistik persampahan domestik Indonesia, jenis sampah plastik menduduki peringkat kedua sebesar 5.4 juta ton per tahun atau 14 persen dari total produksi sampah.
Jumlah sampah plastik telah menggeser sampah kertas yang sebelumnya berada di peringkat kedua menjadi peringkat ketiga dengan jumlah 3.6 juta ton per tahun atau 9 persen dari jumlah total produksi sampah.
Diperlukan upaya untuk menghindari tumpukan sampah plastik bekas kemasan yang semakin menggunung. Beberapa cara berikut dapat dicoba:
Lakukan diet kantong plastik dengan membawa tas belanjaan sendiri
Sekitar 500 miliar hingga satu triliun benda yang dibuang oleh manusia setiap tahunnya adalah sampah kantong plastik sekali pakai (sekitar satu juta kantong plastik setiap menitnya).
Padahal sampah jenis ini membutuhkan waktu 1000 tahun untuk dapat terurai. Oleh karena itu, menggunakan dan membawa tas belanjaan sendiri dapat menjadi pilihan. Beberapa bahkan sudah didesain agar dapat dilipat kecil, agar mudah dibawa.
Kurangi membeli barang kemasan plastik
Sisa kemasan merupakan sampah yang paling sering ditemui. Usahakan, misalnya, jangan membeli produk dalam kemasan sachet, tapi belilah produk yang dikemas dalam ukuran besar untuk mengurangi sampah.
Jika memungkinkan, pilih produk yang dikemas dalam botol kaca. Contoh lainnya adalah pilihlah tempe yang dibungkus menggunakan daun pisang, buka tempe yang dikemas dalam plastik
Gunakan ulang botol plastik bekas tempat minuman
Banyak sekali barang-barang yang setelah digunakan bisa digunakan ulang dengan fungsi yang sama dengan fungsi awalnya tanpa melalui proses pengolahan.
Misalnya, jika membeli botol minuman ukuran besar dan botol tersebut digunakan kembali sebagai tempat minuman, maka itu artinya sudah ikut mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke lingkungan.
Mendaur ulang bekas kemasan menjadi barang yang berguna
Sebenarnya, sekitar 75 persen sampah masih dapat didaur ulang, tapi hanya sepertiganya yang benar-benar berhasil didaur ulang. Untuk itu, memotong-motong kemasan yang sudah digunakan menjadi langkah yang mesti dilakukan untuk mempermudah proses daur ulang. Selain itu, kemasan sachet bahan makanan minuman bisa didaur ulang untuk dijadikan barang yang lebih berguna, misalnya dompet, tempat jas, tas dan lain-lain.
Plastik memang telah menjadi komponen penting dalam kehidupan modern manusia. Peranan plastik telah menggantikan daun, kertas, logam karena kelebihan yang dimiliki plastik seperti sifatnya yang ringan sekaligus kuat, tahan terhadap korosi, transparan dan mudah diwarnai.
Namun di balik semua sifat baiknya, ternyata plastik juga menimbulkan masalah yang pelik. Jumlah sampah plastik dari tahun ke tahun selalu meningkat.
Menurut data statistik persampahan domestik Indonesia, jenis sampah plastik menduduki peringkat kedua sebesar 5.4 juta ton per tahun atau 14 persen dari total produksi sampah.
Jumlah sampah plastik telah menggeser sampah kertas yang sebelumnya berada di peringkat kedua menjadi peringkat ketiga dengan jumlah 3.6 juta ton per tahun atau 9 persen dari jumlah total produksi sampah.
Diperlukan upaya untuk menghindari tumpukan sampah plastik bekas kemasan yang semakin menggunung. Beberapa cara berikut dapat dicoba:
Lakukan diet kantong plastik dengan membawa tas belanjaan sendiri
Sekitar 500 miliar hingga satu triliun benda yang dibuang oleh manusia setiap tahunnya adalah sampah kantong plastik sekali pakai (sekitar satu juta kantong plastik setiap menitnya).
Padahal sampah jenis ini membutuhkan waktu 1000 tahun untuk dapat terurai. Oleh karena itu, menggunakan dan membawa tas belanjaan sendiri dapat menjadi pilihan. Beberapa bahkan sudah didesain agar dapat dilipat kecil, agar mudah dibawa.
Kurangi membeli barang kemasan plastik
Sisa kemasan merupakan sampah yang paling sering ditemui. Usahakan, misalnya, jangan membeli produk dalam kemasan sachet, tapi belilah produk yang dikemas dalam ukuran besar untuk mengurangi sampah.
Jika memungkinkan, pilih produk yang dikemas dalam botol kaca. Contoh lainnya adalah pilihlah tempe yang dibungkus menggunakan daun pisang, buka tempe yang dikemas dalam plastik
Gunakan ulang botol plastik bekas tempat minuman
Banyak sekali barang-barang yang setelah digunakan bisa digunakan ulang dengan fungsi yang sama dengan fungsi awalnya tanpa melalui proses pengolahan.
Misalnya, jika membeli botol minuman ukuran besar dan botol tersebut digunakan kembali sebagai tempat minuman, maka itu artinya sudah ikut mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke lingkungan.
Mendaur ulang bekas kemasan menjadi barang yang berguna
Sebenarnya, sekitar 75 persen sampah masih dapat didaur ulang, tapi hanya sepertiganya yang benar-benar berhasil didaur ulang. Untuk itu, memotong-motong kemasan yang sudah digunakan menjadi langkah yang mesti dilakukan untuk mempermudah proses daur ulang. Selain itu, kemasan sachet bahan makanan minuman bisa didaur ulang untuk dijadikan barang yang lebih berguna, misalnya dompet, tempat jas, tas dan lain-lain.
Comments
Post a Comment
Silakan berkomentar sesuai dengan topik. Jangan menyisipkan link pada komentar dan jangan sampai komentar Anda masuk komentar SPAM.
Jangan salahkan Saya bila komentar Anda dihapus !