Apa itu sick building syndrome?


Hidup dan bekerja di tempat-tempat di mana terdapat racun dalam jumlah yang berbahaya dapat menyebabkan sick building syndrome.

Sick building syndrome (SBS) dapat memicu berbagai penyakit. Tanda-tandanya bisa dikenali jika seseorang sakit-sakitan.

Sakit kepala, mata, telinga, dan iritasi hidung yang menyebabkan mual, kondisi serupa flu atau alergi. Selain itu, produktivitas menurun, hingga perubahan kepribadian mungkin terjadi.

Celakanya, hampir semua orang menghabiskan sebagian besar waktu di dalam ruangan. Padahal, udara stagnan di dalam ruangan dapat mengakibatkan racun menumpuk dalam ruangan.

Itu sebabnya udara dalam ruangan sering lebih berbahaya bagi kesehatan manusia daripada udara di luar ruangan. Hal itu terbukti lewat laporan World Health Organization.

Disebutkan bahwa 1 dari 8 orang meninggal karena terpapar polusi udara. Asia Tenggara merupakan kawasan dengan 3,3 juta angka kematian yang berhubungan dengan polusi dalam ruangan.

Dikutip Medical Daily, SBS merupakan kombinasi dari kontaminan biologis dan kimiawi, bersama dengan ventilasi udara yang buruk. Hal-hal tersebut menimbulkan efek kesehatan tidak menyenangkan, yang berhubungan dengan waktu yang dihabiskan di dalam sebuah bangunan atau ruangan.

Badan perlindungan lingkungan Amerika Serikat (EPA) mengakui SBS walau belum menemukan penyebabnya secara spesifik.

Untuk mengantisipasi SBS, Anda dapat mulai dengan memperbaiki ventilasi udara, menghilangkan sumber polutan, dan membersihkan udara. Hal ini telah dibuktikan lewat penelitian Harvard yang dipimpin Joseph G. Allen.

Untuk mendukung perbaikan sirkulasi udara dalam ruang, riset pada 2003 juga merekomendasikan tanaman dalam ruang. Ada jenis-jenis tanaman yang dapat menyerap polutan udara.

Sansevieria atau lidah mertua merupakan salah satu yang memiliki fungsi ini. Tanaman ini menyerap kontaminan di udara, dengan cara yang sama mereka mengambil karbondioksida.

Tak hanya itu, di dalam satu pot sansevieria, terdapat mikroorganisme dalam tanah yang berhubungan dengan fungsi memurnikan udara. Penelitian NASA telah membuktikannya.

Selain sansevieria yang memiliki daya antipolutan terkuat, ada belasan jenis tanaman hias dalam ruang lainnya yang punya fungsi serupa. Aglaonema, palm kuning, dan lili paris adalah beberapa di antaranya.

Anda bisa meletakkan satu pot tanaman itu di dalam setiap ruangan di rumah. Menurut penulis sekaligus seniman lanskap Marlene Aguilar, Anda membutuhkan sekitar 8 hingga 10 sansevieria yang tingginya sepinggang. Jumlah itu adalah untuk per orang, per ruangan untuk benar-benar membersihkan udara di dalamnya.

Comments

Popular posts from this blog

Philosophy of Borobudur

Mengajari bayi makan sendiri

Cegah bau apek pada pakaian saat musim hujan